Rabu, 25 Desember 2013

Gejala Gelombang

Gelombang diklasifikasikan berdasarkan arah getar : Gelombang transversal dan Gelombang Longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah merambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatan.

Gelombang diklasifikasikan berdasarkan medium : Gelombang mekanik dan Gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium perambatan. Sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat baik melalui medium ataupun tanpa medium (vakum).

Gelombang diklasifikasikan berdasarkan amplitudo : Gelombang Berjalan dan Gelombang Berdiri (stasioner). Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo tetap, sedangkan gelombang stasioner adalah gelombang yang merambat dengan amplitudo berubah.

Untuk membaca materi selengkapnya silahkan download dengan cara mengklik link di bawah ini :

Selasa, 24 Desember 2013

Efek Relativitas

  1. Kontraksi Panjang

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)

Makalah :
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(SPBM)


Disusun Oleh :
Muslimah Sari
A 241 11 047


Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
2013


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang hrus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang kompleks. Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu strategi pembelajaran berbasis masalah ?
2. Bagaimana konsep dasar dan karakteristik strategi pembelajaran berbasis masalah ?
3. Apa hakikat masalah yang ada dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ?
4. Bagaimana tahapan-tahapan strategi pembelajaran berbasis masalah ?
5. Apa keunggulan dan kelemahan strategi pembelajran berbasis masalah ?

C. Tujuan Pembahasan
Dalam rangka proses pembelajaran tentu kita sebagai seorang pendidik harus mengetahui strategi pembelajaran seperti apa yang cocok diterapkan dalam prses pembelajaran. Dalam hal ini setelah membahas strategi pembelajaran berbasis masalah ini kita dapat memahami strategi pembelajaran berbasis masalah itu seperti apa, dalam kondisi seperti apa strategi ini cocok diterapkan, dan bagaimana konsep dasar serta karakteristik strategi pembelajaran masalah ini. Selain itu juga kita dapat memahami tahapan-tahapan untuk melaksanakan strategi pembelajaran berbasis masalah serta dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah ini, agar dalam prose pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif.
D. Manfaat Pembahasan
Dari mempelajari hal-hal yang ada dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini kita dapat mengetahui bahwa, dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, dan diilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang kompleks, serta di lihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran dan meningkatkan keefektifan proses pembelajaran yang dilaksanakan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah.
Dalam pelaksanaannya, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menetapkan topik masalah, walaupun sebenarnya guru sudah mempersiapkan apa yang hrus dibahas. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar anatara individu dengan lingkungannya.
Dilihat dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai arena atau wadah untuk mempersiapkan anak didik  agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada masalah, dari mulai masalah sederhana sampai kepada masalah yang komplek, dari mulai masalah pribadi sampai kepada masalah keluarga, masalah sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada masalah dunia. SPBM inilah diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Kita menyadari selama ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya manakala siswa menghadapi masalah, walaupun masalah itu dianngap spele, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik. Tidak sedikit siswa yang mengambil jalan pintas, misalnya dengan mengkonsumsi obat-obat terlarang atau bahkan bunuh diri hanya gara-gara ia tidak sanggup menyelesaikan masalah.

B. Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM
SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada prose penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama SPBM, yaitu :
SPBM merupakan merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBM siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah prose berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu. Sedangkan empiris artinya prose penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Untuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan.
Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan jika :
Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat, serta mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif.
Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.
Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).

C. Hakikat Masalah dalam SPBM
Perbedaan antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dengan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) meliputi : pada jenis masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
Masalah dalam SPI adalah masalah yang bersifat tertutup. Artinya, jawaban dari semua masalah sudah itu sudah pasti, oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya guru sudah mengetahui dan memahaminya, namun guru secara tidak langsung menyampaikannya kepada siswa. Dalam SPI tugas guru pada dasarnya adalah menggiring siswa  melalui proses tanya jawab pada jawaban yang sebenarnya sudah pasti. Tujuan yang ingin di capai oleh SPI adalah menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tantang jawaban dari suatu masalah.
Sedangkan Masalah dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai oleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang diharapka, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, kerisauan, atau kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan tetapi juga dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai kurikulum yang berlaku.
Kriteria pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM adalah :
Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman, video, dan yang lainnya.
Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya.
Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk mempelajarinya.

D. Tahapan-tahapan SPBM
John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :
1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang.
3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
David Johnson & Johnson mengemukakan ada 5 langkah SPBM melalui kegiatan kelompok, yaitu :
1. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan dikaji. Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu hangat yang menarik untuk dipecahkan.
2. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tindakan-tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghamba yang diperkirakan.
3. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas. Pada tahapan ini setiap siswadidorong untuk berpikir mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang dapat dilakukan.
4. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan.
5. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah evaluasi tehadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan, sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi terhadap akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.
Sesuai dengan tujuan SPBM, yaitu untuk menumbuhkan sikap ilmiah dari beberapa bentuk SPBM yang dikemukakan para ahli, maka secara umum SPBM dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
1) Menyadari masalah.
Implementasi SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya maslah yang harus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada tahap ini siswa dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas dikaji baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil atau bahkan individual.
2) Merumuskan masalah.
Bahan pelajaran dalam bentuk topik yang dapat dicari dari kesenjangan, selanjutnya difokuskan pada masalah apa yang pantas dikaji. Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa saja yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah siswa dapat menentukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk mengkaji, merinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
3) Merumuskan hipotesis.
Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir deduktif dan induktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak boleh ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
4) Mengumpulkan data.
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian masalah sesuai hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah bukan proses berimajinasi akan tetapi proses yang di dasarkan pada pengalaman. Oleh karena itu, dalam tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan. Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk mengumpulkan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikannya dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
5) Menguji hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah kecakapan dalam menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji. Disamping itu diharapkan juga siswa dapat mengambil keputusan dan kesimpulan.
6) Menentukan pilihan penyelesaian
Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses SPBM. Kemampuan yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan alternatif yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

E. Keunggulan dan Kelemahan SPBM        
SPBM memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
Pemecahan masalah (peoblem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
Melalui Pemecahan masalah (problem solving) bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari gur atau dari buku-buku saja.
Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan da disukai siswa.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Pemecahan masalah ( problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendididkan formal telah berakhir.
Disamping keunggulan, SPBM juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputii:
Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan pada prose penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. 3 ciri utama SPBM, yaitu : SPBM merupakan merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah, SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran , Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
secara umum SPBM dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu: Menyadari masalah, Merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, menentukan pilihan penyelesaian masalah. Selain itu juga strategi pembelajaran berbasis masalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, disini peran guru sangat diperlukan untuk bisa menciptakan suasan belajar yang efektif.

B. Saran
Sebagai calon tenaga pendidik kita seharusnya mengerti dan memahami cara dan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didiknya dalam proses belajar dan mengajar, sehingga kita mengetahui dan memahami pula strategi apa yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran, guna untuk menciptak proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk anak didik, karena berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran bukan hanya dinilai dari hasil evaluasi tetapi juga dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Selasa, 09 Juli 2013

Hukum Hooke dan Elastisitas.ppt

Elastisitas adalah kecenderungan suatu benda untuk kembali kebentuk semula pada saat gaya yang menekan atau menariknya ditiadakan (dihilangkan). Benda benda yang memiliki elastisitas disebut benda elastic. Sebaliknya, benda yang tidak memiliki sifat elastic disebut benda plastis. 
Setiap benda memiliki batas elastisitas yang berbeda beda. Jika penambahan beban melewati batas elastisitas bahannya  maka benda tersebut akan putus.
Besaran besaran dalam elastisitas : 
  • Tegangan atau stress adalah besarnya gaya yang bekerja tiap satu satuan luas penampang.
  • Regangan atau strain adalah perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula.
  • Modulus elastisitas adalah besaran yang menggambarkan tingkat elastisitas bahan. Modulus elastisitas disebut juga modulus Young yang didefinisikan sebagai perbandingan tegangan (stress) dengan Regangan (strain).
Pemanfaatan sifat elastic bahan :
  • Neraca Pegas
  • Pada tali busur sebuah panah
  • Sistem suspensi pada motor dan mobil
  • Rangka atau penyangga bangunan untuk mampu menahan getaran yang besar.
Untuk membaca materi selengkapnya silahkan download dengan cara mengklik link di bawah ini :
http://www.mediafire.com/download/1ieqlmbe9mh6y0l/HUKUM_HOOKE_DAN_ELASTISITAS.pptx 

Senin, 08 Juli 2013

Sistem Bilangan dan Pengkodean

Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu sitem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran. 
Logika komputer diwakili oleh 2 elemen 2 keadaan (two state elements) yaitu : keadaan off (tidak ada arus) dan keadaan on (ada arus), yang disebut sistem bilangan binary.
Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radix) yang tertentu. Basis yang dipergunakan pada masing masing sistem bilangan tergantung dari jumlah nilai bilangan yang dipergunakan.
Untuk lebih jelasnya, silahkan klik link di bawah ini :
http://www.mediafire.com/download/qnbyqxlszxkbb36/Sistem_Bilangan_dan_Pengkodean.pptx
Terima Kasih
:) :) :) 

Kamis, 04 Juli 2013

perbedaan antara jarak, perpindahan, kelajuan dan kecepatan


Sebelum mengetahui apa perbedaan antara kelajuan dan kecepatan, kita terlebih dahulu harus mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan. 
Jarak adalah besaran skalar yang merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh sebuah benda yang bergerak, mulai dari posisi awal hingga selesai pada posisi akhir tanpa memperhatikan arah geraknya. Sedangkan perpindahan adalah besaran vektor yang merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh sebuah benda yang bergerak, mulai dari posisi awal hingga selesai pada posisi akhir dengan memperhatikan arah geraknya. 

Kelajuan bisa diartikan sebagai jarak tempuh benda tiap waktu. Kecepatan sebuah benda yang bergerak didefinisikan sebagai perpindahan benda tiap waktu.

Perbedaan antara kelajuan dan kecepatan sama dengan perbadaan antar jarak dengan perpindahan yaitu besarannya. Kelajuan termasuk besaran skalar sedangkan kecepatan termasuk besaran vektor. Untuk kelajuan kita hanya tinggal menuliskan besarannya saja misal 2 m/s sedangkan untuk kecepatan kita dapat menuliskannya 2m/s (i menyatakan arah vektor di sumbu x).



Konversi tetapan gas ideal (R)



Minggu, 30 Juni 2013

8 Manfaat kesehatan dari minum teh

1. Manfaat Minum Teh Untuk Kesehatan Gigi
Teh mengandung sejumlah kecil fluoride alami, daun yang tua mengandung flouride sebanyak 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan yang terdapat pada daun muda dari tanaman yang sama. Fluoride adalah zat kimia yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Ketika fluoride bercampur dengan air liur, bakteri tidak dapat memproduksi asam yang dapat membuat gigi berlubang. Selain itu, fluoride bekerja untuk memperbaiki gigi pada tahap awal kerusakan gigi.
2.  Manfaat Minum Teh Untuk Merampingkan Perut
Studi menunjukkan katekin (sejenis antioksidan) dalam ekstrak teh hijau dapat memicu penurunan berat badan dengan merangsang tubuh untuk membakar kalori dan menurunkan lemak tubuh, terutama di daerah perut. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa, bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, peserta yang mengkonsumsi teh hijau dan mempertahankan program latihan dapat mengurangi lemak total yang lebih besar di daerah  perut mereka.
3. Manfaat Minum Teh Untuk Pencegahan Kanker
Berkat polifenol-nya (antioksidan yang ditemukan dalam teh), yang memiliki efek melawan kanker. Sedangkan penelitian secara keseluruhan tidak meyakinkan, bukti menunjukkan polifenol dalam teh, terutama katekin, memiliki aktivitas biologis yang mungkin relevan untuk pencegahan kanker.
Antioksidan ini juga telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan tumor: teh hijau secara khusus telah ditunjukkan untuk mengaktifkan enzim detoksifikasi yang dapat membantu melindungi terhadap perkembangan tumor. Satu studi dari Italia menemukan bahwa dengan meminum tiga cangkir teh hijau setiap hari dapat mencegah kanker prostat pada pria yang memiliki sel-sel prakanker yang menunjukkan adanya penyakit tersebut. Namun, karena studi belum dapat disimpulkan, National Cancer Institute tidak merekomendasikan untuk atau terhadap penggunaan teh untuk mengurangi risiko dari setiap jenis kanker. Jadi sementara ini hanya dapat mencegah kanker prostat saja.
4. Manfaat Minum Teh Untuk Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Awalnya teh tidak termasuk dalam daftar minuman yang dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Karena teh mengandung kafein. Dan Kafein bersifat diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kemudian para ahli menemukan bahwa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, kita harus minum minimal 8 gelas dalam sehari. Diantaranya boleh meminum minuman yang mengandung kafein asalkan tidak lebih dari 2 gelas sehari. Berarti minuman berkafein juga berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
5. Manfaat Minum Teh Untuk Kesehatan Jantung
Menurut sebuah studi yang dilakukan di Belanda dan dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine, minum teh dikaitkan dengan penurunan lebih dari 50 persen dari kondisi aterosklerosis berat (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah) pada wanita yang minum 1 sampai 2 cangkir teh sehari.
Para wanita yang minum lebih dari 5 cangkir teh sehari memiliki risiko terendah aterosklerosis. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan yang sama pada pria. Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke, ditemukan bahwa konsumsi jangka panjang terhadap teh hitam, teh hijau, oolong atau teh putih dapat mengurangi risiko stroke sebanyak 60 persen. Para peneliti mengatakan antioksidan, ditemukan berlimpah dalam teh, yang mungkin memainkan peran penting dalam mencegah penyakit jantung.
6. Manfaat Minum Teh Untuk  Kesehatan otak
Teh sangat efektif dalam pencegahan dan pengobatan penyakit saraf, terutama penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Penelitian menunjukkan polifenol dalam teh hijau dapat membantu mencegah menurunnya kerja neurotransmitter yang terlibat dalam fungsi otak, seperti dopamin dan epinefrin. Hal ini juga dapat menghambat kepikunan, yang mengganggu kognisi. Secara keseluruhan, 1-2 cangkir teh hijau sehari dapat meningkatkan kinerja dan memori otak.
7. Manfaat Minum Teh Untuk Kesehatan tulang
Teh hijau telah ditemukan mampu meningkatkan kepadatan dan kekuatan mineral tulang. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita lansia yang minum teh memiliki kepadatan tulang lebih tinggi pada pinggul mereka dan kehilangan tulang lebih sedikit dibandingkan wanita yang tidak minum teh. Para peneliti juga mengatakan bahwa hasil ini mengkonfirmasi penelitian sebelumnya yang telah menyarankan minum teh dapat melindungi terhadap kehilangan mineral tulang dan osteoporosis.
8. Manfaat Minum Teh Untuk  Imunitas
Teh putih sangat efektif untuk memerangi infeksi yang disebabkan oleh Staph dan bakteri streptokokus, pneumonia dan kerusakan gigi. Tidak seperti jenis teh lainnya, teh putih mengalami sedikit pengolahan dan tidak difermentasi, sehingga tidak mengandung tanin tingkat tinggi  yang ditemukan dalam teh berwarna hitam dan teh hijau. Peneliti berpikir bahan kimia alami yang terkandung dalam teh putih dapat memberikan banyak manfaat bagi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Jumat, 28 Juni 2013

Tekanan merupakan besaran skalar

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Karena sifatnya tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam atau statik, tekanan tersebut bersifat isotropik yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah.
Tekanan merupakan gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang tersebut, tidak menjadi masalah bagaimana orientasi permukaan (tegak, mendatar atau miring).
Karena tekanan tidak memiliki arah tertentu maka tekanan dikategorikan sebagai besaran skalar. Berbeda dengan gaya, gaya dikategorikan sebagai besaran vektor karena gaya memiliki arah tertentu.

Persamaan Kontinuitas untuk fluida yang berbeda

Soal :
  • Apakah persamaan kontinuitas masih berlaku pada pipa yang memiliki luas permukaan yang berbeda dan dialiri oleh dua jenis fluida yang berbeda ?

Jawab :

  • Ya. Persamaan kontinuitas berlaku untuk semua jenis fluida (gas/cairan), untuk semua jenis aliran (laminar/turbulen), untuk semua keadaan (steady/unsteady) serta dengan atau tanpa reaksi kimia di dalam aliran tersebut.

    Untuk fluida ideal, hasil kali laju aliran fluida dengan luas penampangnya selalu tetap. Secara sistematis A1V1 = A2V2 (inilah yang disebut persamaan kontinuitas). Jika dilihat dari persamaan tersebut terlihat bahwa berapapun jenis fluida yang mengalir dalam pipa tidak berpengaruh, karena persamaan kontinuitas hanya dipengaruhi oleh luas penampang dan kecepatan alir fluida. Sehingga berarti saat ada dua fluida yang mengalir persamaan kontinuitas masih berlaku.

Kamis, 27 Juni 2013

Cara menentukan emas murni menurut archimedes

Soal :
  • Bagaimana cara menentukan emas murni menurut archimedes ?
Jawab :
  • Konon katanya, eyang butut Archimedes yang hidup antara tahun 287-212 SM ditugaskan oleh Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota yang dibuat untuk Sang Raja terbuat dari emas murni atau tidak. Untuk mengetahui apakah mahkota tersebut terbuat dari emas murni atau mahkota tersebut mengandung logam lain, eyang butut Archimedes pada mulanya kebingungan. Persoalannya, bentuk mahkota itu tidak beraturan dan tidak mungkin dihancurkan dahulu agar bisa ditentukan apakah mahkota terbuat dari emas murni atau tidak. Ide brilian muncul ketika ia sedang mandi dan mungkin karena saking senangnya, eyang butut Archimedes ini langsung berlari dalam keadaan bugil sambil berteriak “eureka” yang artinya “saya telah menemukannya”. Waduh, saking senangnya lupa pake handuk… hehe… 
    Untuk menentukan apakah mahkota raja tersebut terbuat dari emas murni atau tidak adalah dengan cara menentukan berat jenis mahkota tersebut terlebih dahulu lalu membandingkannya dengan berat jenis emas. Jika mahkota tersebut terbuat dari emas murni maka berat jenisnya = berat jenis emas murni (19,3 kg/m^3), tapi jika mahkota tersebut tidak terbuat dari emas murni maka berat jenisnya tidak sama dengan berat jenis emas murni.
    untuk menentukan berat jenis mahkota, terlebih dahulu mahkota tersebut ditimbang diudara. Selanjutnya masukkan mahkota ke dalam wadah yang telah terisi air yang benar benar penuh. Setelah mahkota dimasukkan ke dalam air maka sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah sama dengan volume benda yang tercelup dalam air tersebut. Besarnya gaya apung yang diberikan oleh air pada benda yang tercelup dalam air sama dengan berat air yang tumpah. Berat air yang tumpah = W = m air x g = Massa jenis air x volume air yang tumpah x percepatan gravitasi. Volume air yang tumpah sama dengan volume benda yang tercelup dalam air.
    Berat jenis mahkota merupakan perbandingan antara berat benda diudara dengan berat air yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Setelah berat jenis mahkota tersebut diperoleh, maka selanjutnya bandingkan dengan berat jenis emas murni. Jika berat jenis mahkota = berat jenis emas murni berarti mahkota tersebut terbuat dari emas murni. Jika tidak, berarti mahkota tersebut tidak terbuat dari emas murni.

Hukum Archimedes

Soal :
  • Besi dan batu yang memiliki volume yang sama namun massa jenisnya berbeda, masing masing benda tersebut dicelupkan pada wadah A dan B yg berisi air dg volume yg sama. Apakah volume air yang tumpah saat batu dicelupkan pada wadah A, dan volume air yg tumpah saat besi dicelupkan pada wadah B adalah SAMA ?

Jawab :
  • Volume air yang tumpah pada wadah A dan wadah B adalah sama..
    karena banyaknya air yang tumpah sama dengan volume benda yang tercelup dalam air. meskipun besi dan batu yang masing masing dicelupkan kedalam wadah A dan B memiliki massa, bentuk dan massa jenis yang berbeda. namun karena batu dab besi tersebut memiliki volume yang sama maka volume air yang tumpah pada wadah A maupun B adalah SAMA..

Senin, 27 Mei 2013

Tugas kesetimbangan benda tegar dan dinamika rotasi



Soal
  1. Apakah kecepatan mempengaruhi momen inersia ?
  2. Apakah jari jari mempengaruhi momentum sudut ?
  3. Mungkinkah sebuah benda memiliki lebih dari satu momen inersia ?
  4. Pada benda diam bagaimana momen inersia dan torsinya ?
  5. Gambar 1 menunjukkan kedua wadah yang berisi air telah berada pada posisi kesetimbangan, apa yang terjadi jika Zaky mencelupkan tangannya kedalam salah satu wadah tersebut ?
Gambar 1.





Jawab
  1. Tidak, karena besar momen inersia suatu benda hanya dipengaruhi oleh massa benda, bentuk benda dan sumbu putarnya. Bila bentuk benda beraturan dan pejal maka momen inersianya lebih mudah dihitung daripada menghitung momen inersia pada benda yang bentuknya tidak beraturan. Kedudukan dan sumbu putar berpengaruh terhadap momen inersia karena bila benda mempunyai sumbu putar berbeda maka momen inersianya juga berbeda.
  2. Ya, karena momentum sudut merupakan hasil kali antara momen inersia (I) dan kecepatan sudut. Telah kita ketahui bahwa momen inersia dipengaruhi oleh jari jari (jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi benda ), sehingga secara otomatis momentum sudut jg dipengaruhi oleh jari jari benda tersebut.
  3. Ya, Karena besar momen inersia tergantung posisi sumbu utamanya. contoh : momen inersia batang homogen yang panjangnya L dan massanya M dan sumbu putarnya melalui titik berat adalah 1/12 * ML^2 dan yang sumbunya melalui salah satu ujung batang adalah 1/3 ML^2
  4. Untuk benda yg sama (ukuran benda, massa benda dan letak sumbu putar yg sama), momen inersianya akan tetap sama baik saat benda itu dalam keadaan diam maupun sedang berotasi. Dalam gerak rotasi“massa” benda tegar dikenal dengan julukan Momen Inersia alias MI. Momen Inersia dalam Gerak Rotasi itu mirip dengan massa dalam gerak lurus. Kalau massa dalam gerak lurus menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan linear (kecepatan linear = kecepatan gerak benda pada lintasan lurus), maka Momen Inersia dalam gerak rotasi menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut (kecepatan sudut = kecepatan gerak benda ketika melakukan gerak rotasi. Disebut sudut karena dalam gerak rotasi, benda bergerak mengitari sudut). Makin besar Momen inersia suatu benda, semakin sulit membuat benda itu berputar alias berotasi. sebaliknya, benda yang berputar juga sulit dihentikan jika momen inersianya besar. sebuah benda berada dalam keadaan diam jika tidak ada gaya total dan torsi total yang bekerja pada benda tersebut. Dengan kata lain, jika gaya total dan torsi total = 0, maka benda berada dalam kesetimbangan statis (statis = diam).
  5. Kedua benda tersebut tetap berada dalam keadaan setimbang seperti pada gambar meskipun jari telunjuk Zaki dicelupkan pada salah satu wadah. Karena ia hanya mencelupkan jari telunjuknya dengan kata lain Zaki tdk memberikan gaya tekan  pada dasar wadah. Keadaan tersebut menjadi tidak setimbang jika Zaki memasukkan tangannya hingga ke dasar wadah (memberikan gaya tekan) yang akan menambah berat wadah dan air tersebut.

Tugas momentum dan impuls serta tumbukan


  •     Soal

  1. Sebuah peluru yang ditembakkan pada sebuah balok dan peluru tersebut menancap pada balok, bagaimanakah besar impulsnya ?
  2. Sebuah bom dilemparkan, ketika di udara bom tersebut meledak, apakah pada peristiwa itu berlaku hukum kekekalan momentum dan kekekalan energy kinetic ? jelaskan !
  3. Suatu benda yang dilemparkan ke dinding dengan jarak tertentu kemudian bola tersebut melenting dan kembali mencapai pada jarak semula. Apakah pada peristiwa itu berlaku hukum kekekalan energy momentum dan kekekalan energy kinetic ? jelaskan !

  •    Jawaban :


  1. Impulsnya tetap ada, namun nilainya sangat kecil. Karena Impuls juga sama dengan perubahan momentum. Suatu partikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu  Δt partikel tersebut bergerak dengan kecepatan.
  2. Pada peristiwa Ledakan bom yang terpecah menjadi dua bagian atau lebih merupakan contoh dari tumbukan elastis sebagian , pada tumbukan elastis sebagian hanya berlaku hukum kekekalan momentum, sementara sebagian energi kinetinya hilang karena berubah menjadi energy panas, energy bunyi dll (Ek tidak = Ek'), sehingga tdk berlaku hukum kekekalan energi kinetik pada peristiwa ini.
  3. Ketika suatu benda yang dilemparkan ke dinding dengan jarak tertentu kemudian bola tersebut melenting dan kembali mencapai pada jarak semula berarti benda tersebut telah mempertahankan kecepatannya, maka tumbukan tersebut memiliki koefisien restitusi e = 1 dan disebut Tumbukan Lenting Sempurna. Dalam peristiwa tumbukan Lenting/elastis Sempurna, momentum linear total tetap dan tidak terjadi penyerapan / pelepasan energi, maka berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik (EK = EK’). Contoh suatu tumbukan elastis yaitu apabila dua bola di atas sebuah meja menumbuk satu sama lain. Jumlah momentum bola sebelum bertumbukan sama dengan momentum setelah bertumbukan. Selain itu juga, jumlah energi kinetik bola sebelum kontak sama dengan jumlahnya setelah kontak. Dengan demikian berarti pada tumbukan elastis berlaku momentum kekal, dan energi kinetik kekal.